Impelementasi Kompetensi Spiritual Fisika Pengukuran

                Kompetensi spiriritual merupakan satu dari empat kompetensi yang harus dicapai dalam implementasi kurikulum 2013. Kompetensi spiritual menekankan bahwasanya penyampaian materi keagamaan dan kemampuan religius bukan hanya menjadi tanggungjawab mata pelajaran agama, melainkan setiap mata pelajaran termasuk mata pelajaran umum wajib juga memiliki kewajiban untuk menyisipkan materi spiritual, termasuk mata pelajaran Fisika.

                Salah satu materi Fisika yang dapat dikaitkan dengan materi spiritual adalah materi pengukuran. Dalam pengukuran, dibahas tentang ukuran panjang, suhu, massa, dsb. Materi ini juga menekankan bahwasanya setiap alat ukur memiliki distorsi/kesalahan. Apa kaitannya dengan spiritual Islam?



                Pengukuran dalam Islam dibahas dalam materi jual beli. Jual beli merupakan salah satu pekerjaan yang ringan tanggungjawabnya. Pedagang dianggap bertanggungjawab dan jujur terhadap pekerjaannya apabila tidak mengurangi takaran. Terdapat dua dalil yang menguatkan.

“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dri orang lain mereka minta dipenuhi dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi” (Q.S Al Muthoffifin:1-3)

“Allah membinasakan dan menghancurkan kaum Syu’aib dikarenakan mereka berbuat curang dalam takaran dan timbangan” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7:508) Dikutip dari  Rumaysho.com

                Mengurangi takaran dapat diartikan secara tersurat dan tersirat. Tersurat apabila mengurangi jumlahnya, sedangkan tersirat tak jujur terkait kualitasnya. Mengurangi takaran tersurat inilah yang berkaitan dengan materi pengukuran.

                Saat ini, kebanyakan pedagang memilih timbangan digital sebagai penakarnya. Perlu ditekankan kembali bahwa setiap alat ukur memiliki distorsi. Karena kondisi ini, maka pedagang sebaiknya melebihkan takaran. Misal, terdapat orang yang membeli beras 5 kg, ditakar di atas timbangan digital. Takaran tidak ditepatkan pada angka 5,00 kg, tetapi dilebihi menjadi 5,02-5,05 kg. Hal ini perlu dilakukan untuk menutupi angka kesalahan pada alat takar.

                Poin melebihkan takaran saat jual beli juga menekankan pada karakter positif berupa sikap dan perilaku jujur. Sambil menyelam minum air. Menyampaikan materi pengukuran (kompetensi pengetahuan), disisipkan materi spiritual (kompetensi spiritual) sekaligus karakter positif kejujuran (kompetensi sosial). 

   

Comments