Penilaian yang Manusiawi


Penilaian merupakan aktivitas yang begitu dekat dengan dunia pembelajaran dan wajib dilakukan oleh setiap pendidik. Penilaian bertujuan untuk mengukur ketercapaian kompetensi hingga mengukur perkembangan peserta didik. Ketercapaian berkaitan dengan hasil akhir dan perkembangan peserta didik berkaitan dengan proses dalam pembelajaran.

Setiap guru/pendidik pasti berharap bahwa hasil penilaian peserta didiknya baik. Banyak faktor sebenarnya yang memengaruhi hasil penilaian peserta didik. Salah satu yang mungkin tak kita sadari ialah kondisi saat dilaksanakan penilaian. Kondisi penilaian yang kondusif bisa dibilang sebagai penilaian yang manusiawi. Penilaian dianggap manusiawi, jika  memberikan kesempatan/cukup waktu kepada peserta didik dalam berpikir. Jika kita berpedoman pada hal itu, maka teknik  yang paling manusiawi dalam penilaian ialah tes tulis. 

Bagaimana dengan tes lisan? Tes lisan memiliki kelebihan penskoran lebih cepat dan tepat. Cepat karena nilai dapat langsung diperoleh sesaat setelah peserta didik menjawab pertanyaan. Tepat, jika instrumen/pedoman penskoran yang disiapkan dengan sebaik mungkin. Namun, sisi negatifnya, penilaian lisan tak cukup memberi waktu kepada peserta didik untuk berpikir. Tak seperti halnya penilaian tulis, yang jika peserta didik kesulitan menjawab, dapat dilewati dan dikerjakan di akhir sisa waktu penilaian.

Teknik penilaian lain yang lebih tak manusiawi ialah ketika guru mengadakan penilaian mendadak/dadakan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Guru berdalih untuk mengecek kesiapan peserta didik dalam menguasai kompetensi yang dituntutkan oleh kurikulum. Kondisi ini membuktikan bahwa guru kurang baik dalam menyiapkan penilaian. Mengingat buku kerja guru, terdapat program semester (promes) yang salah satunya berisi perencanaan materi dan pelaksanaan penilaian dalam pekan tertentu. Parahnya lagi, juga terdapat guru yang memberikan penilaian dengan cara membaca soal dan meminta peserta didik menjawabnya. Tentu dengan waktu yang begitu singkat sebelum membacakan soal selanjutnya.

Penilaian yang manusiawi intinya tidak memberikan tekanan yang berlebihan kepada peserta didik. Tekanan bisa berupa waktu pelaksanaan penilaian yang mendadak, maupun waktu yang terlalu singkat untuk berpikir. Penilaian yang manusiawi, diharapkan dapat mengurangi tekanan kepada peserta didik saat penilaian berlangsung. Dengan begitu, dapat meningkatkan hasil penilaian seperti yang kita harapkan. Tentu tanpa mereduksi nilai-nilai kejujuran.

Comments